Rabu, 14 Maret 2012


SEJARAH BERDIRINYA MA. MAMBAUS SHOLIHIN
SUCI MANYA GRESIK
Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin (PPMS) didirikan  oleh KH. Masbuhin Faqih pada tahun 1984 sampai sekarang telah mencapai 25 tahun.  Perkembangan positif pada Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin dicapai dari peningkatan jumlah peserta didik pada tiga tahun pertama dengan jumlah kelas pararel sebanyak 3 kelas sedangkan sekarang mencapai 34 kelas sampai saat ini. 
        
Sistem pendidikan yang dikembangkan Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin, perpaduan dari sistem pendidikan pesantren dengan sistem pendidikan nasional (depag & diknas), perpaduan dua sistem pendidikan ini diselenggarakan dengan tujuan tercapainya visi misi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin serta terpenuhinya kebutuhan legal formal para peserta didik untuk bekal melanjutkan studi mereka maupun bekerja  .
         Dengan jumlah siswa baru pada tahun pelajaran 2008-2009 ini sebanyak sekitar 600 orang, dan diprediksi meningkat menjadi 900 orang dalam 4 tahun mendatang, boleh dikatakan Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin merupakan penghasil outcome dalam 4 spesifikasi sesuai program studi mereka mulai agama, bahasa, ipa sampai dengan ips, dengan jumlah siswa 1493 orang 90 % tinggal dipesantren dan 10 % tidak tinggal dipesantren , maka diperlukan penyelenggaraan yang dapat mampu mengaktualkan cita-cita peserta didik.
         Keterbatasan komponen penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin diharapkan tidak menjadi kendala terselenggaranya kegiatan pembelajaran , seperti perangkat laboratorium bahasa , dengan jumlah unit yang baru mencapai 40 unit  diperoleh rasio pemanfaatan unit laboratorium sebesar 1 : 400, hal ini masih dapat di atasi dengan pemanfaatan laboratorium bahasa secara bergiliran.
         Dari pengalaman selama ini, terlihat bahwa fasilitas laboratorium bahasa sangat mendukung optimalisasi pembelajaran berbahasa bagi siswa. Kecukupan fasilitas laboratorium bahasa membuat proses pembelajaran berbahasa menjadi lebih baik sehingga Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin mampu mengaktualisasikan misi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin menjadi sumber lulusan yang memiliki kompetensi berbahasa Arab dan Inggris  pun akan cepat terwujud.
         Kita dapat melihat bahwa salah satu ciri lembaga pendidikan unggulan, baik di luar maupun di dalam negeri adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin pun tentunya memiliki keinginan yang sama, namun pertanyaan saat ini adalah bagaimana mewujudkan kecukupan sarana dan prasarana yang memadai dengan sistem pemanfatan bersama antar lembaga dibawah naungan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin.

0 comments :