SEJARAH BERDIRINYA MA. MAMBAUS SHOLIHIN
SUCI MANYA GRESIK
Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin
(PPMS) didirikan oleh KH. Masbuhin Faqih
pada tahun 1984 sampai sekarang telah mencapai 25 tahun. Perkembangan positif pada Madrasah Aliyah
Mambaus Sholihin dicapai dari peningkatan jumlah peserta didik pada tiga tahun
pertama dengan jumlah kelas pararel sebanyak 3 kelas sedangkan sekarang
mencapai 34 kelas sampai saat ini.
Sistem pendidikan yang dikembangkan Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin, perpaduan dari sistem pendidikan pesantren dengan sistem pendidikan nasional (depag & diknas), perpaduan dua sistem pendidikan ini diselenggarakan dengan tujuan tercapainya visi misi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin serta terpenuhinya kebutuhan legal formal para peserta didik untuk bekal melanjutkan studi mereka maupun bekerja .
Dengan jumlah siswa baru pada tahun
pelajaran 2008-2009 ini sebanyak sekitar 600 orang, dan diprediksi meningkat
menjadi 900 orang dalam 4 tahun mendatang, boleh dikatakan Madrasah Aliyah Mambaus
Sholihin merupakan penghasil outcome dalam 4 spesifikasi sesuai program studi
mereka mulai agama, bahasa, ipa sampai dengan ips, dengan jumlah siswa 1493 orang
90 % tinggal dipesantren dan 10 % tidak tinggal dipesantren , maka diperlukan penyelenggaraan
yang dapat mampu mengaktualkan cita-cita peserta didik.
Keterbatasan komponen penyelenggaraan
pendidikan di Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin diharapkan tidak menjadi kendala
terselenggaranya kegiatan pembelajaran , seperti perangkat laboratorium bahasa
, dengan jumlah unit yang baru mencapai 40 unit diperoleh rasio pemanfaatan unit laboratorium
sebesar 1 : 400, hal ini masih dapat di atasi dengan pemanfaatan laboratorium
bahasa secara bergiliran.
Dari pengalaman selama ini, terlihat
bahwa fasilitas laboratorium bahasa sangat mendukung optimalisasi pembelajaran
berbahasa bagi siswa. Kecukupan fasilitas laboratorium bahasa membuat proses pembelajaran
berbahasa menjadi lebih baik sehingga Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin mampu
mengaktualisasikan misi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin menjadi sumber
lulusan yang memiliki kompetensi berbahasa Arab dan Inggris pun akan cepat terwujud.
Kita dapat melihat bahwa salah satu
ciri lembaga pendidikan unggulan, baik di luar maupun di dalam negeri adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin
pun tentunya memiliki keinginan yang sama, namun pertanyaan saat ini adalah
bagaimana mewujudkan kecukupan sarana dan prasarana yang memadai dengan sistem
pemanfatan bersama antar lembaga dibawah naungan Pondok Pesantren Mambaus
Sholihin.
0 comments :
Posting Komentar